
Membuat tulisan di blog dengan gaya sebagaimana kita lakukan dulu–lambat dan detail–adalah hal yang mungkin saja mulai ditinggalkan banyak orang saat ini. Sebagaimana tips dari para konten kreator andal yang kerap ingin memikat para pembosan dengan konten audiovisual, narasi-narasi panjang dan detail mulai ditinggalkan, katanya bukan zamannya lagi menulis kalimat panjang, orang lebih suka dengan sajian audiovisual dan zaman sekarang orang semakin hemat waktu, mereka tak mau berlama-lama dan ingin langsung menemukan inti bahasan dari sebuah tulisan atau gagasan yang ingin disampaikan.
Scroll and scroll and on …. Begitu gaya membaca orang saat ini.
Namun, walaupun banyak orang menyukai konten video singkat ataupun lebih tertarik pada gambar-gambar, aku yakin pasti tetap saja ada orang yang suka membaca tulisan-tulisan panjang dan menikmatinya. Membaca susunan alfabet yang dirangkai sedemikian rupa dan merasa lebih seru membaca daripada melihat gambar-gambar bergerak dan suara-suara yang mendikte–sekaligus menghipnotis.
Cara purba menyampaikan gagasan ini pun kurasa tak mudah punah, bahkan suatu saat nanti akan terus tumbuh dalam perkembangan peradaban karena akarnya jauh lebih kuat dibandingkan dengan cara penyampaian gagasan lainnya yang saat ini banyak digandrungi orang. Menulis akan tetap jadi andalan dalam menyampaikan gagasan. Aku sendiri sejak bisa membaca narasi yang agak panjang, sekitar kelas 4 SD, saat aku menemukan novel The Adventure of Tom Sawyer yang ditulis Mark Twain, aku merasa ternyata membaca buku dengan gambar yang minimalis jauh lebih mengasyikkan bahkan ketimbang sajian yang bergerak dan bersuara (televisi).
Aku bisa membuat gambaran yang lebih leluasa, lebih bebas berimajinasi karena tidak dibatasi oleh visualisasi yang semacam dikotomi oleh si pembuat kisah/cerita atau si pemberi gagasan. Membaca kalimat membebaskan kita dari pakem-pakem yang bisa saja membatasi imajinasi.
Bahkan untuk memahami literasi visual, kita harus punya modal wawasan yang mumpuni. Wawasan itu didapatkan juga melalui jajaran alfabet yang menjadi kata-kata dan kemudian menyajikan kalimat yang harus didalami maknanya.
Kata-Kata di Dunia Digital
Ketika semua menjadi serbadigital seperti saat ini, aku masih meyakini konten yang menyajikan kata per kata akan tetap diminati banyak orang. Akan selalu ada orang yang menyukai bagaimana satu kata dapat terhubung dengan kata lainnya dan membentuk sebuah kalimat. Akan terus ada manusia-manusia logophile yang lahir dan mereka tak akan punah walau istilah ini berganti, orang-orang yang menggilai kata-kata akan tetap eksis. Aku meyakini hal itu, bahkan di dunia serbadigital seperti saat ini.
Kata-kata dan kalimat pun tak pernah absen dari dunia digital. Apa pun perangkat baru yang kini hadir diikuti dengan manual book, kalaupun namanya berganti menjadi tutorial dengan penyajian audiovisual, kata-kata selalu hadir, kalimat selalu saja disajikan di awal.
Menulis, Kebutuhan Siapa?
Ketika pertanyaan apakah tetap akan menulis blog tahun ini kembali hadir, aku balik ke pertanyaan: Sebenarnya menulis kebutuhan pembaca atau penulis itu sendiri? Kalau menurutku, tujuan menulis yang paling utama adalah untuk diriku sendiri. Aku masih ingat cerita klasik tentang diari. Zaman dulu kami menulis diari dan setelah itu diari tersebut dikunci. Entah bagaimana menjelaskannya, tetapi aku jadi mengambil kesimpulan bahwa tujuan utama menulis itu memang untuk diri penulis itu sendiri, bukan pembacanya. Kalau sekarang tujuan menjadi bergeser, itu cerita yang lain lagi.
Jadi, di tahun 2023 apakah aku masih akan konsisten menulis blog atau akan beralih ke platform lain yang menyajikan konten yang didominasi gambar-gambar dan video? Tentunya masih. Karena aku memilih sebuah aktivitas bukan demi menyenangkan orang lain, bukan mengikuti selera pasar. Kalau untuk sekadar mengatasi agar tak tergilas dengan kemajuan zaman, aku juga mempelajari desain visual, tetapi kesenanganku pada kalimat tidak mungkin membuatku beralih terlalu jauh. Ditambah dengan keyakinan diri bahwa masih banyak orang yang suka membaca ketimbang menonton.[]