I’m a veterinerian…
Yap, bukannya tidak menyukai profesi ini sampai aku jarang sekali mengenalkan diri dengan profesi dokter hewan. Tapi karena di sumpah dokter hewan itu ada poin yang berbunyi “Saya akan melaksanakan profesi saya dengan seksama dan mulia,” hm… untuk itu aku menaikkan sebelah alis.
Pada bab II Kewajiban Terhadap Profesi ada pula pasal yang menyebutkan “Dokter Hewan wajib selalu mempertajam pengetahuan, keterampilan dan meningkatkan perilakunya dengan cara mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kedokteran Hewan.” Aku harus melongo dengan menaikkan kedua alisku. Halooo… aku di sebelah mana ya?
Di pasal 11 lagi “Dokter hewan dianjurkan menulis artikel dalam media massa mengenai Kodekteran Hewan dalam rangka kesejahteraan hewan dan pemiliknya.” Dengan segera kubuka file tulisan-tulisanku. Makjleb! rata-rata catatn remeh temeh dan fiksi. Belum lagi track record menang menulis dengan tema yang sama sekali beda. Tepok jidat!
Owkeh! cukup dulu syalalalalah… sebenarnya aku masih cinta profesi ini sedemikian rupa sampai sekarang pun masih bermain dengan hewan piara dan mengulang-ulang beberapa materi yang aku sukai. Merawat kelinci dan kadang mengobrol dengan Darryl si kucing ‘sok teng’ yang mulai luka berebut betina. Sudah kubilang tak usah berurusan dengan betina kampung ini tapi dia tak pernah mau dengar. Begitulah kucing, malu-malu kucing, patuh di depan di belakang membangkang.Loh? hahaha kok malah curcol mengenai Darryl? hahaha…
Tapi sungguhan, lho, aku ini dokter hewan. Insya Allah setelah kelahiran anak ketiga akan benar-benar kembali ke profesi sesungguhnya. Daaaaan, tanpa mengabaikan my lovely children tentunya *sambil peluk semuanya. Because of you I took a break, kiddos