• cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi,  Self reminder

    Nilakandi

    “Nilakandi,” sebutnya sambil menyambut uluran tanganku. Aku sudah membaca biodatanya dua hari lalu, masih belia, untuk anak lelaki usia 14 tahun ia termasuk jangkung. Entah bagaimana para orang tua zaman milenial memberikan nama pada anak-anaknya. Aku mencerna…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Impresi

    Apa pun yang indah mengambang di pelupuk mata saat ini adalah kamu. Jangan katakan ini lebay, apalagi berlebihan, pun keterlaluan. Tidak. Seandainya saja kamu tahu. “Tunggu sebentar, Dokter… sepertinya Dokter Syafri datang terlambat hari ini,” ujar pemuda…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Laboratorium Maya

    Srrrrrtttt…… Sebuah suara terdengar di sela-sela petikan gitar John Mayer melalui headset-ku, aku menoleh heran ke samping. Benar saja, alat sentrifus bekerja, ia berputar seirama siulan Mayer di “Stop This Train”. “Nauli… ” panggilku pelan dan mulai…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Mancakrida

    Aku bertemu pertama sekali dengannya di acara mancakrida di kantorku. Mancakrida? Apa sih, itu? Kalau orang sekarang lebih akrab dengan diksi outbond. Ah, aku juga jadi pertama sekali mendengar kata itu. Rambutnya ikal, walau sudah dipotong pendek,…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Cinta Nita di Temaram Senja

    “Haus, Ma?” Mama hanya mengangguk lemah, segera kusodorkan segelas air putih, membantunya duduk dan menyesap air minum menggunakan pipet. “Makasih, Sayang…” Mama berhenti sejenak, memperbaiki posisi duduknya sendiri, aku tahu ada yang ingin dikatakannya lagi, jadi aku…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi,  Self reminder

    Tobat Romo

    ”Aaaaaargh…!!!” Erangan Romo sama lengkingknya dengan pekikan aku dan Ibu. Tubuh Romo terbanting ke lantai, menggelinjang-gelinjang. Seluruh uratnya menonjol, darah muncrat dari mulutnya. Kusaksikan semua dengan mata membelalak dan Ibu menyembunyikan wajahnya ke dadaku. Mukena kami terciprat…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Seratus Kata

    “Ini gila!” rutukku. “Kenapa Ai?” “Tantangan fiksi mini seratus kata! Bahkan premis yang biasa bisa 1000 kata dengan font standar. Blurb pun tak sebegitunya memangkas aksara yang akan muncrat dari otakku, kan, Fei?” Aku mulai menatap layar…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Memilih Nyeri

    Ibarat memilih telur, aku ingin membeli yang terbaik. Cangkang yang bersih dari feses, tak ada jamur di permukaannya, cukup tebal, dan berwarna bagus. Kupikir telur salah satu jenis yang mudah sekali busuk, kan? Begitu juga hati. Jadi,…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi,  Self reminder

    Natural

    “Nggak, ah! Aku tuh, lebih suka yang naturalis.” tolak Ajra saat Hanim menawarkan satu warna lipstik merk tertentu. Aku hanya melirik sekilas dan kembali menekuri layar ponselku. Terus terang, aku bukan perempuan yang terlalu paham perkara kosmetik.…

  • cerita ceriti,  Cerpen,  Fiksi

    Sewindu Menunggumu

    Jadi, apa yang kau tunggu selepas hujan? Apakah aroma pethichor yang sengau atau larik pelangi jika pun muncul. Aroma rumput basah yang menggelitik lobus olfaktorimu pada setiap ingatan yang sama sekali tak ingin kaukenang. “Jangan mencoba menghubungiku,…