Tantangan Hari#6
Tantangan Hari#6
Biyya pulang dari Camp Ramadhan saat Bunda menyelesaikan salat zuhur berjamaah di masjid Taqwa. Kebetulan Ayah dan Bunda sedang ada acara selama Ramadan ini dan memboyong seluruh anak-anak saat beraktivitas. Kantor sekretariat organisasi jadi rumah kedua kami selama Ramadan, nyaman atau tidak nyaman tetap harus dibuat homey ( ngomong sambil senyum syukur).
Hari ini kegiatannya cooking lagi, yang tertera di schedule kali ini adalah lomba. Kalau kelas memasak kemarin kebetulan Biyya sedang tidak puasa karena tidak sahur. Jadi ya, dia anteng aja dan pulangnya malah riang sekali. Kali ini membawa seplastik Kelepon yang hangat dalam keadaan berpuasa adalah tantangan yang berat bagi Biyya yang masih 7 tahun.
Begitu mendapati Bundanya, Biyya langsung memamerkan hasil masakannya di kelas Camp Ramadhan kali ini. Cukup menggugah selera dengan warna ubi ungu yang menarik sekali. Akhirnya Biyya merengek sepanjang bada zuhur ke asar. Air matanya juga meleleh meminta buka. Buna Tanya apa betulan lapar atau sekedar selera? “Biyya Cuma haus sekali, tadi kak Noni tidak puasa dan makan di depan Biyya” keluhnya kepada Bunda. Bunda mengatakan Biyya tidak baik bilang karena orang lain, kitalah yang menjaga puasa kita sendiri. Bunda pun mengajarkan Biyya mensugesti diri kalau Biyya sehat, Biyya kuat puasanya. Simpan atau buang semua kata-kata keluhan ganti dengan Biyya bisa.
Setengah merengek Biyya akhirnya minta telepon selular Bunda dan ingin bermain dengan aplikasi Voice Changer for Kids supaya lupa sedikit lapar dan haus. Setelah bujukan tersebut akhirnya sampai juga di waktu asar, salat berjamaah di masjid dengan tertib hingga tiba di penghujung sore. Biyya dibolehkan memilih jajanan makanan ringan rasa keju dan sekotak susu. Alhamdulillah puasanya sampai juga.
aini
Seorang ibu disleksik yang senang membacakan buku untuk anak-anaknya: Akib, Biyya, Faza, dan Kareem. Pencinta bahasa Indonesia. Bisa dihubungi melalui surel medicus_84@yahoo.com.